Surabaya pagi itu diguyur hujan ringan. Jalanan masih basah ketika tim kami dari Plafon Omasae memulai perjalanan menuju daerah Wonokromo, tepatnya ke Masjid Al-Hikmah, sebuah masjid sederhana yang berada di tengah-tengah pemukiman padat penduduk.
Masjid ini telah berdiri sejak tahun 1998. Bangunannya masih kokoh, tapi terlihat jelas ada bagian-bagian yang mulai menua — salah satunya adalah plafon bagian dalam masjid. Beberapa pengurus masjid mengeluh bahwa plafon tripleknya mulai menghitam, mengelupas, dan bahkan rembes saat hujan lebat. “Kalau sedang hujan deras, jamaah shalat di baris belakang bisa kena tetesan air dari langit-langit,” ujar Pak Suparman, ketua takmir masjid.
Melalui rekomendasi warga, akhirnya tim takmir menghubungi kami untuk survey dan konsultasi.
Survey Lokasi: Meneliti Kebutuhan dan Tantangan
Hari pertama, kami datang untuk melakukan survey teknis dan pengukuran. Ruang utama masjid memiliki ukuran sekitar 12 x 15 meter. Ketinggian plafon eksisting mencapai 4 meter, dan struktur lama menggunakan rangka kayu yang sudah rapuh.
Selain estetika, masjid juga butuh plafon yang tahan lembab, mudah dibersihkan, dan tentu saja tahan terhadap rayap. Kondisi ini sangat ideal untuk menggunakan material PVC (Polyvinyl Chloride).
Kami menjelaskan kepada pihak takmir bahwa plafon PVC tidak hanya estetik dan ringan, tetapi juga tahan lama dan minim perawatan. Warnanya tidak mudah pudar dan tidak perlu dicat ulang setiap tahun.
Persiapan Material dan Tim
Setelah deal harga dan desain, kami mulai menyiapkan material plafon PVC warna putih motif doff garis vertikal, yang memberikan kesan luas dan bersih. Untuk rangka, kami menggunakan hollow galvanis 4x4 cm dengan ketebalan standar agar kuat menahan beban.
Proyek ini kami rencanakan selesai dalam waktu 6 hari kerja, dengan melibatkan 6 orang tenaga ahli, termasuk mandor, tukang rangka, dan tukang pasang panel plafon.
Hari Pertama: Pembongkaran dan Pembersihan
Hari pertama dimulai dengan pembongkaran plafon lama. Plafon triplek yang sudah rapuh dilepas satu per satu. Beberapa bagian sudah lapuk dan mudah patah. Kami juga membersihkan sisa-sisa debu, sarang laba-laba, dan puing dari rangka lama.
Setelah dibersihkan, kami memeriksa kondisi atap di atas plafon. Ternyata, beberapa titik genteng juga perlu ditambal agar tidak ada rembesan air di masa depan. Hal ini langsung ditangani oleh tukang dari pihak masjid, dan kami menyesuaikan timeline agar tidak saling mengganggu pekerjaan.
Hari Kedua dan Ketiga: Pemasangan Rangka Hollow
Pemasangan rangka menjadi tahap paling penting. Rangka hollow galvanis dipasang membentuk grid setiap 60 cm untuk memastikan plafon kokoh dan rata. Karena ini adalah bangunan ibadah, kami sangat menjaga kerapian dan kesimetrisan rangka.
Di hari ketiga, semua rangka selesai dipasang dan diuji kekuatannya. Kami juga pastikan titik-titik untuk instalasi lampu dan pengeras suara tetap tersedia dan bisa diakses dengan mudah.
Pak Suparman sempat datang sore itu untuk memantau dan berkata, “Cepat juga ya, Mas. Besok sudah mulai pasang plafonnya?”
Kami hanya tersenyum dan menjawab, “InsyaAllah, Pak. Asal cuaca juga mendukung, kita kebut.”
Hari Keempat dan Kelima: Panel PVC Terpasang Satu per Satu
Tahap ini adalah yang paling memuaskan secara visual. Panel PVC mulai dipasang dari satu sisi ke sisi lainnya. Setiap lembar dipasang dengan sistem klik dan sekrup, rapi tanpa celah.
Para jamaah yang melintas kadang berhenti sejenak, memandangi prosesnya. “Wah, kaya langit-langit hotel ya, Mas,” celetuk salah satu ibu-ibu pengajian. Kami hanya tersenyum sambil tetap fokus pada level dan keselarasan antar panel.
Di hari kelima, hampir 90% plafon sudah terpasang. Hasilnya terlihat elegan, bersih, dan menambah pencahayaan alami ruangan karena warna putih reflektif dari panel PVC.
Hari Keenam: Finishing dan Bersih-Bersih
Hari terakhir kami fokus pada finishing: menutup sambungan sudut dengan list PVC, merapikan bekas sekrup, dan membersihkan seluruh area kerja. Kami juga menguji titik-titik lampu dan pengeras suara untuk memastikan semuanya tetap berfungsi.
Saat waktu Ashar tiba, kami menyempatkan ikut shalat berjamaah di dalam masjid. Sensasinya berbeda. Ruangan terasa lebih terang, sejuk, dan tenang. Tidak ada lagi plafon kusam atau rembesan air di atas kepala. Kini langit-langit masjid itu tampil seperti baru — elegan, bersih, dan modern.
Hasil dan Kepuasan
Setelah semua selesai, Pak Suparman dan beberapa takmir mengecek hasil akhir. Mereka tampak puas. “Terima kasih banyak, Mas. Kami nggak nyangka hasilnya bisa sebagus ini. Lebih bagus dari yang kami bayangkan,” ujarnya sambil tersenyum.
Bahkan, kami sempat ditanya, “Bisa nggak nanti kita minta tolong buat renovasi plafon aula serbaguna juga?”
Tentu saja kami jawab, “Dengan senang hati, Pak.”
Mengapa PVC Cocok untuk Masjid?
Proyek ini memberi pelajaran penting bahwa material modern seperti PVC bisa menjadi solusi terbaik untuk bangunan ibadah. Selain karena tampilannya yang bersih dan rapi, PVC juga hemat biaya jangka panjang karena tidak butuh perawatan khusus.
Untuk masjid yang banyak digunakan aktivitas harian — shalat lima waktu, pengajian, hingga acara besar — plafon PVC menawarkan ketahanan dan kebersihan yang konsisten. Tidak ada debu yang mudah menempel, tidak mudah lembab, dan tidak mengelupas seperti plafon triplek.
Ingin Konsultasi Pemasangan Plafon PVC untuk Masjid atau Rumah Anda?
Kami di Plafon Omasae siap membantu Anda dari tahap survey, perencanaan, hingga pemasangan plafon dengan hasil profesional. Baik untuk rumah tinggal, kantor, maupun tempat ibadah — kami pastikan hasil yang bersih, cepat, dan memuaskan.
Hubungi kami sekarang untuk jadwal survey gratis di area Surabaya & Sidoarjo!
Share ke Twitter . 
Share ke Facebook . 
Share ke Pinterest . 